Judulnya: Waktu


Katanya, waktu melaju begitu cepat. Kenyataannya, waktu tidak pernah cepat ataupun lambat, ia selalu 24 jam dalam sehari tidak pernah lebih, juga tidak pernah kurang. Waktu akan terus melaju, ia berderap sesuai dengan kodrat edarnya. Aku menulisnya di buku jurnal di malam tahun baru setelah terkapar di lantai kamar, seraya mengingat-ingat kembali tahun 2023 dengan berbagai kejadian menyenangkan pun menyebalkan, ya, begitulah hidup.

Nyambi menulis blog, aku (hamba amatiran) membatin, "Tuhan, ku syukuri segalanya walaupun sambil mengeluh" 

Waktu 365 hari atau 8.760 jam kembali terlewati, mungkin beberapa hajat telah mampu ditunaikan, namun di sisi lain masih ada yang belum mampu ditunaikan. Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap langkah dalam hidup terdapat titik kegagalan yang dapat terjadi bahkan terulang lebih dari sekali. Bukankah manusia memang hanya perlu angkat tangan untuk menyusun rencana dan memaksimalkan usaha, selebihnya biarkan Tuhan yang turun tangan.

Saatnya kita kembali melanjutkan langkah dengan penuh kesadaran. Salah satunya, sadar bahwa kelamaan scroll instagram adalah sebuah upaya memaksimalkan penyakit bermalas-malasan. Heuheuheu.😬🫵

Yaapp, aku ingin lebih sadar, bahwa waktu  tidak akan mengulang kembali dirinya akibat kesalahanku yang belum mampu memanfaatkannya dengan baik. 

Langkahku tidak harus selalu cepat dalam mengarungi waktu yang masih memihak kepadaku. Tidak mengapa jika melangkah dengan pelan hingga tertatih-tatih sekalipun, sebab kehidupan dalam perspektif ku bukanlah sebuah perlombaan melainkan sebuah perjalanan. 

Kesadaran, kewarasan, dan kebahagian lebih banyak menyertai, dan sedikitnya biarlah hal yang menyebalkan. Heuheuheu🤌


 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potret Gadis Cilik di Tengah Gempuran Perang Dunia II

OMOIDE POROPORO: Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan

Jilbab yang Disalahpahami